Sandbox
Sandbox adalah lingkungan pengembangan dan pengujian yang merupakan salinan dari org produksi Anda. Berikut adalah penjelasan detail tentang workflow menggunakan Sandbox:
Tahapan dalam Workflow Sandbox
-
Persiapan:
- Tentukan tujuan dan ruang lingkup proyek.
- Pilih jenis Sandbox yang sesuai (Developer, Developer Pro, Partial Copy, Full).
- Pastikan Anda memiliki izin yang diperlukan untuk membuat dan mengelola Sandbox.
-
Buat Sandbox:
- Login ke org produksi.
- Navigasi ke Setup > Sandboxes.
- Klik "New Sandbox" dan pilih jenis yang sesuai.
- Beri nama Sandbox dan tentukan opsi penyalinan data (jika berlaku).
- Inisiasi proses pembuatan Sandbox.
-
Konfigurasi Sandbox:
- Setelah Sandbox siap, login ke Sandbox.
- Konfigurasi pengaturan spesifik untuk lingkungan pengembangan (misalnya, nonaktifkan email otomatis).
- Atur data uji jika diperlukan.
-
Pengembangan:
- Lakukan pengembangan fitur baru atau perbaikan bug di Sandbox.
- Gunakan tools pengembangan seperti Developer Console, VS Code, atau IDE lainnya.
- Implementasikan perubahan konfigurasi, kode Apex, komponen Lightning, dll.
-
Pengujian:
- Jalankan unit tests untuk kode Apex.
- Lakukan pengujian fungsional untuk memastikan fitur berfungsi seperti yang diharapkan.
- Uji integrasi dengan sistem eksternal jika relevan.
-
User Acceptance Testing (UAT):
- Libatkan pengguna akhir atau stakeholder untuk menguji perubahan.
- Kumpulkan feedback dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
-
Persiapan Deployment:
- Buat dokumentasi perubahan.
- Siapkan Change Set atau gunakan tools deployment lainnya (seperti Salesforce DX).
- Lakukan review kode final.
-
Deploy ke Produksi:
- Jadwalkan waktu deployment dengan tim operasional.
- Gunakan Change Sets atau tools deployment lainnya untuk memindahkan perubahan ke produksi.
- Ikuti prosedur deployment yang telah ditetapkan oleh organisasi Anda.
-
Verifikasi Post-Deployment:
- Periksa bahwa semua perubahan telah berhasil diterapkan di produksi.
- Lakukan pengujian cepat di produksi untuk memastikan fungsionalitas kunci berjalan dengan baik.
-
Refresh Sandbox:
- Setelah siklus pengembangan selesai, pertimbangkan untuk me-refresh Sandbox.
- Ini akan memperbarui Sandbox dengan data dan metadata terbaru dari produksi.
Tips untuk Workflow Sandbox yang Efektif
-
Manajemen Versi:
- Gunakan sistem kontrol versi seperti Git untuk melacak perubahan kode.
- Integrasikan dengan Sandbox menggunakan Salesforce DX atau tools lainnya.
-
Automasi:
- Otomatiskan proses deployment menggunakan CI/CD tools.
- Buat skrip untuk mempercepat setup Sandbox setelah refresh.
-
Dokumentasi:
- Catat semua perubahan yang dilakukan di Sandbox.
- Buat dan perbarui dokumentasi untuk setiap fitur baru atau perubahan signifikan.
-
Manajemen Data:
- Gunakan data masking untuk melindungi informasi sensitif di Sandbox.
- Pertimbangkan untuk menggunakan template data untuk Partial Copy Sandboxes.
-
Kolaborasi Tim:
- Tetapkan aturan clear untuk penggunaan bersama Sandbox.
- Gunakan tools kolaborasi untuk melacak tugas dan masalah.
-
Pengujian Regresi:
- Lakukan pengujian regresi secara teratur untuk memastikan perubahan baru tidak merusak fungsionalitas yang ada.
-
Manajemen Lisensi:
- Monitor penggunaan lisensi Sandbox Anda.
- Hapus Sandbox yang tidak digunakan untuk menghemat lisensi.
-
Keamanan:
- Terapkan praktik keamanan yang sama seperti di produksi.
- Batasi akses ke Sandbox hanya untuk tim yang membutuhkan.
-
Pelatihan:
- Gunakan Sandbox untuk melatih pengguna tentang fitur baru sebelum deployment ke produksi.
-
Pemeliharaan Berkala:
- Jadwalkan refresh Sandbox secara teratur untuk menjaga keselarasan dengan produksi.
- Bersihkan konfigurasi dan data yang tidak diperlukan secara berkala.
Dengan mengikuti workflow ini, Anda dapat memanfaatkan Sandbox Salesforce secara efektif untuk pengembangan, pengujian, dan deployment yang lebih aman dan terkontrol. Ingatlah bahwa workflow ini dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan spesifik dan praktik terbaik organisasi Anda.